Langsung ke konten utama

PROFIL PANDEGA


Universitas Pendidikan Indonesia merupakan Perguruan Tinggi Negeri yang memiliki gugusdepan lengkap nomor 01005-01006. Racana Prabu Siliwangi dan Subang Larang bagian integral dari Gugusdepan Lengkap Kota Bandung 01005-01006. Racana Prabu Siliwangi dan Subang Larang merupakan racana pertama di Indonesia. Diresmikan langsung oleh Ibu Tien Soeharto pada tanggal 17 Februari 1971 di kampus Bumi Siliwangi Bandung.
Racana Prabu Siliwangi dan Subang Larang sebelumnya Racana Kujang Siliwangi dan Munding Wangi. Sudah banyak menghasilkan putera puteri terbaik Indonesia yang mengabdikan dirinya di masyarakat. Sampai saat ini sudah 40 angkatan mahasiswa yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan kepramukaan di Racana Prabu Siliwangi dan Subang Larabng. Dengan menggunakan prinsip dasar dan metodik kepramukaan serta penekanan pada Bina Diri, Bina Satuan, Bina Masyarakat menjadikan kualitas Anggota Racana semakin hari semakin baik.

VISI
"Wadah Pemersatu Pramuka asal daerah untuk mengembangkan minat, bakat dan kepribadian menuju pada Racana Pelopor dan Unggul"
MISI
Menyiapkan calon-calon Pembina yang professional yang berbasis keilmuannya
 Pembinaan Anggota Racana secara Integral dan komperhensif.
 Bina Diri, Bina satuan dan Bina masyarakat
 Perkuat kaderisasi hingga menghasilkan kader Gerakan Pramuka yang berdedikasi tinggi

Landasan Kerja
"Bina diri, bina satuan dan bina masyarakat serta kemauan untuk lebih maju ke depan"

KEPENGURUSAN
Pengurus racana massa bakti 2009-2010 Prabu Siliwangi
  • Ketua : M. Ihsanudin (Pend. Fisika)
  • Krani : Kiki Solihin (Pend. Elektro)
  • Hartaka : Aris Ariyanto (Pend. Akuntansi)
  • Juru adat : Febby Syahputra (Pend. Sejarah)
Pengurus racana massa bakti 2009-2010 Subang Larang
  • Ketua : Wenih Andayani (PGSD)
  • Krani : Yulis Setiowati (PGSD)
  • Hartaka : Juheriyah (PGSD)
  • Juru adat : Widi Astuti (PGSD)
SANDI RACANA PRAMUKA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Resapilah Kata Hati Racana Kita
Berdiri kita di sini
Putra-putri pertiwi
Senantiasa mandiri
Teguh mempertahankan harga diri
Sopan dalam perkataan
Santun dalam perbuatan
Tegas mengambil keputusan
Berani membela kebenaran dan keadilan
Iman dan takwa yang dimilikinya
Senantiasa menjadi penyabar dan penyebar kebaikan

Kebaikan adalah bakti
Sekali terayun langkah
Tetes yang terbuang adalah karya
Jiwa yang terkandung dalam Tri Dharma perguruan tinggi
Bersemayam Tri Satya dan Dasadarma
Tumbuh mekar benih-benih pendidik pembina

"Darma Sakti Satya Bakti"

Itulah kata hati keluarga besar
Pramuka Unuversitas Pendidikan Indonesia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menaksir Ketinggian dan Jarak

Menaksir Tinggi Tehnik Menaksir Tinggi Metode yang dipergunakan dalam menaksir tinggi ada bermacam-macam sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk metode penaksiran tinggi dapat diberikan sebagai berikut : 1.                   Metode kesebandingan Setigiga Kelebihan Kekurangan Tidak Bergantung cuaca Bisa d terapkan dimanapun kapanpun Susah membuat kondisi agar kondisi di lapangan sama dengang kondisi d sesuai gambar segitiga tersebut 2.                   Metode Segitiga pada bayangan   Kelebihan Kekurangan Mudah di terapkan dilapangan Hanya berlaku pada cuaca cerah or ada matahari 3.        ...

Kaulinan Barudak : Bebentengan dengan ragam manfaat

Bebentengan merupakan salah satu permainan tradisional yang sering dimainkan anak anak pada zamannya. Bebentengan, salah satu permainan tradisional ( Kaulinan Barudak ) yang sangat diminati oleh   anak -  anak pada zamanya untuk mengisi waktu libur atau sekedar menghilangkan rasa penat di sore hari menjelang malam. Bebentangan, di bebrapa daerah sering kali dikenal sebagai rerebonan untuk di daerah Jawa Barat, sedangkan di daerah lain juga dikenal dengan prisprisan, omer, jek-jekan . Bebentengan, sendiri berasal dari kata benteng atau pertahanan. Bebentengan, memiliki ragam manfaat bagi pemain diantaranya untuk melatih kejujuran, kelincahan, mengambil keputusan dengan cepat dan melatih kemampuan berfikir dalam memenangkan permainan. Bebentengan, sangat coock diperkenalkan sembari dimainkan kepada peserta didk di semua golongan Siaga, Penggalang, Penegak maupun Pandega karena dapat mempererat silaturahmi juga persaudaraan. Lantas bagaimana cara memainkannya? Ca...

Syarat No. 21, 22, 23 dan 24 Rakit

Syarat No. 21 Hemat dan cermat dengan segala miliknya. -> Pembina dalam menguji syaiat nomor ini dapat mengajukan pertanyaan kepada anggoianya mengenai besarnya uang saku yang di dapat serta bagaimana cara memperolehnya dan untuk apa saja penggunaarnya. Jawaban dapat berupa tulisan (laporan) atau lisan. Syarat No. 22 Memiliki buku Tabanas. buku Tabungaii Pramuka, atau buku Tabungan Pelajar. dan sudah menabung uang secara teratur dalam buku itu selama sekurang-kurangnya 8 minggu sejak menjadi Penggalang Ramu. -> Sama dengan syarat notnor 17 pada tingkat penggalang ramu. Hanya lama menabung ada 8 minggu setelah dilantik sebagai penggalang ramu, baru syarat ini dapat diuji. Syarat No. 23 Setia membayar uang iuran kepada Gugus depannya. sedapat-dapatnya dengan uang yang diperolehnya dari usahanya sendiri. -> Jelas! Sama dengan syarat nomor 18 pada tingkat penggalang ramu. Syarat No. 24 Pernah memelihara sedikitnya satu macam tanaman berguna, atau sedikitnya satu jeni...