Langsung ke konten utama

Sejarah Pramuka UPI

SEJARAH
GERAKAN PRAMUKA
GUDEP LENGKAP KOTA BANDUNG 01005-01006
PANGKALAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


Berdirinya Gerakan Pramuka di Lingkungan IKIP Bandung (Sekarang UPI) pertama kali sekitar tahun 1970 yang mulai berkegiatan di depan Masjid al-furqon di taman Partere waktu sebelum dipindahkan ke tempat yang sekarang di atas Gedung FPTK (Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan), kegiatan awalnya adalah melatih anak-anak dosen  di lingkungan kampus upi. Tapi gerakan pramuka ini baru diresmikan pada tanggal 17 Februari 1971 oleh Ibu Tien Soeharto sebagai Wakil ketua kwarnas waktu itu. Dengan nomor gugus depan 114-115 Dan secara resmi pula berdiri Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak dan Dewan Pandega yang secara otomatis menjadikan Pramuka Di lingkungan kampus IKIP Bandung menjadi Gugus Depan Lengkap pada waktu itu. Pembinanya pun banyak disini untuk Pandeganya seperti (Alm) kak Noenoeng Djoenaedi, kak Dra. Aas Asiah, (Alm) kak Drs.Koesmadji dan (Alm) kak sarwartha vidda Soelijo. untuk penegak yaitu (Alm) kak Handoyo Sasmito, kak Dra.Eti Mulyati, Kak Madal, Kak Zainal dan Penggalang yaitu kak Mumuh, Kak Undang, Kak Maman Toharman, Kak A.Kodir Balyai dan untuk Siaga Yaitu Kak Soma, Kak Ayi Olim, Kak Nenden Lengkanawati.
Pada tahun 1982 Pramuka IKIP Bandung mempunyai No Gugus depan baru yaitu 0111-0112 dan terakhir sampai pada tahun 2012 mempunyai No Gugus Depan 01005-01006
 Pramuka UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) merupakan gugus depan (gudep) lengkap Kota Bandung 01005-01006, oleh karena itu terdapat tingkatan kepramukaan mulai dari golongan siaga, penggalang, penegak sampai pandega. Tiap-tiap tingkatan memiliki wadah masing-masing, seperti perindukan untuk siaga, pasukan untuk penggalang, ambalan untuk penegak dan racana untuk pandega.
Latar belakang didirikannya pramuka di UPI (dulunya IKIP Bandung) ialah  untuk mempersiapkan guru yang memiliki keahlian di bidang pembinaan dan pendidikan kepramukaan, ini disebabkan   oleh  kondisi  lapangan terutama di sekolah-sekolah  yang banyak  meminta  para guru untuk  melatih  pramuka kepada anak didiknya.
Pramuka UPI merupakan pramuka pertama di tingkat perguruan tinggi Indonesia yang diresmikan  pada tanggal 17 Februari 1971 oleh Ibu Tien Soeharto di kampus UPI. Sejak pertama kali didirikan namanya ialah Racana Kujang Siliwangi dan Munding Wangi. Sebuah nama yang berkaitan dengan budaya Sunda, yaitu senjata khas Sunda dan nama kecil dari Raja Sunda (Prabu Siliwangi). Kemudian pada masa angkatan Tim Sukses (1999) nama ini berubah menjadi Racana Prabu Siliwangi (putra) dan Subang Larang (putri). Nama ini dipilih karena menurut aturan, nama racana tidak boleh menggunakan nama benda dan harus sesuai dengan anggotanya. Dalam hal ini kujang merupakan nama senjata (benda) dan munding wangi merupakan nama putra. Nama Prabu Siliwangi dan Subang Larang diambil, karena  nama tokoh tersebut sangat melekat dalam kehidupan masyarakat sunda.Oleh masyarakat, Prabu Siliwangi dan Subang Larang dianggap sakral kedudukannya, terutama dalam cerita-cerita rakyat di tataran sunda.
Pada perkembangannya, pramuka UPI bukan  hanya untuk mahasiswa (racana pandega), tapi karena saat itu dilingkungannya terdapat SD, SMP dan SMA  maka wadah pembinaan diperluas di sekolah tersebut dengan dibuka pembinaan untuk siaga, penggalang dan penegak. Sehingga menjedi gugus depan lengkap seperti sekarang ini.
 Perjalanan lambang Racana Pandega dari waktu ke waktu
                                        Logo Awal yang di gunakan sejak tahun 1970

                                              Logo Yang digunakan sejak tahun 1980

                              Logo Terakhir digunakan dari tahun 1999 sampai sekarang
                                      Logo Terakhir digunakan dari tahun 1999 sampai sekarang

Komentar

  1. di dalam arsip racana apakah masih ada nama-nama pengurus racana periode th.87/88/89. saya iskandar ketua racana kujang siliwangi. kalau tidak salah periode th. 88. apakabar racana Prabu Siliwangi? apakah Kemah Bakti Pendega nya masih dilaksanakan? apakah bu as dan bu lena masih jadi pembina?

    BalasHapus
  2. Nanti saya liat arsipnya kak, Kakak seangkatan dengan kak resi? untuk kemah bakti pandega bentuk kegiatannya menjadi Perkemahan Racana Pandega kak terakhir tahun 2008. untuk pembina masih kak aas dan kak lena.

    BalasHapus
  3. Salam Pramuka, Semoga Pramuka di UPI selalu jaya terutama Racana dan Ambalan, salam dari saya anggota racana angkatan 90 Kujang Siliwangi dan Munding Wangi saat ketua racana kak iskandar, kapan ada Kemah Bakti Penegak dan Pandega lagi? kangen Pisan....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menaksir Ketinggian dan Jarak

Menaksir Tinggi Tehnik Menaksir Tinggi Metode yang dipergunakan dalam menaksir tinggi ada bermacam-macam sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk metode penaksiran tinggi dapat diberikan sebagai berikut : 1.                   Metode kesebandingan Setigiga Kelebihan Kekurangan Tidak Bergantung cuaca Bisa d terapkan dimanapun kapanpun Susah membuat kondisi agar kondisi di lapangan sama dengang kondisi d sesuai gambar segitiga tersebut 2.                   Metode Segitiga pada bayangan   Kelebihan Kekurangan Mudah di terapkan dilapangan Hanya berlaku pada cuaca cerah or ada matahari 3.        ...

Kaulinan Barudak : Bebentengan dengan ragam manfaat

Bebentengan merupakan salah satu permainan tradisional yang sering dimainkan anak anak pada zamannya. Bebentengan, salah satu permainan tradisional ( Kaulinan Barudak ) yang sangat diminati oleh   anak -  anak pada zamanya untuk mengisi waktu libur atau sekedar menghilangkan rasa penat di sore hari menjelang malam. Bebentangan, di bebrapa daerah sering kali dikenal sebagai rerebonan untuk di daerah Jawa Barat, sedangkan di daerah lain juga dikenal dengan prisprisan, omer, jek-jekan . Bebentengan, sendiri berasal dari kata benteng atau pertahanan. Bebentengan, memiliki ragam manfaat bagi pemain diantaranya untuk melatih kejujuran, kelincahan, mengambil keputusan dengan cepat dan melatih kemampuan berfikir dalam memenangkan permainan. Bebentengan, sangat coock diperkenalkan sembari dimainkan kepada peserta didk di semua golongan Siaga, Penggalang, Penegak maupun Pandega karena dapat mempererat silaturahmi juga persaudaraan. Lantas bagaimana cara memainkannya? Ca...

Syarat No. 21, 22, 23 dan 24 Rakit

Syarat No. 21 Hemat dan cermat dengan segala miliknya. -> Pembina dalam menguji syaiat nomor ini dapat mengajukan pertanyaan kepada anggoianya mengenai besarnya uang saku yang di dapat serta bagaimana cara memperolehnya dan untuk apa saja penggunaarnya. Jawaban dapat berupa tulisan (laporan) atau lisan. Syarat No. 22 Memiliki buku Tabanas. buku Tabungaii Pramuka, atau buku Tabungan Pelajar. dan sudah menabung uang secara teratur dalam buku itu selama sekurang-kurangnya 8 minggu sejak menjadi Penggalang Ramu. -> Sama dengan syarat notnor 17 pada tingkat penggalang ramu. Hanya lama menabung ada 8 minggu setelah dilantik sebagai penggalang ramu, baru syarat ini dapat diuji. Syarat No. 23 Setia membayar uang iuran kepada Gugus depannya. sedapat-dapatnya dengan uang yang diperolehnya dari usahanya sendiri. -> Jelas! Sama dengan syarat nomor 18 pada tingkat penggalang ramu. Syarat No. 24 Pernah memelihara sedikitnya satu macam tanaman berguna, atau sedikitnya satu jeni...