Langsung ke konten utama

Penerimaan Tamu Racana


 Penerimaan Tamu Racana


Jika seorang Penegak sudah waktunya untuk dinaikan tingkat ke racana, atau seseorang baru dari luar menyatakan keinginannya untuk masuk menjadi anggota Racana, maka ia dapat diterima menjadi “Tamu Racana”.  Ia tidak dinamakan “Tamu Racana” karena memang ia adalah tamunya Racana.
Kehidupan dalam Racana Pandega merupakan suatu : “Persaudaraan Bakti”, suatu persaudaraan yang erat dan kekal, suatu persaudaraan yang dinamis dimana masing – masing Pandega saling bantu membantu dalam pengamalan baktinya kepada masyarakat, mengamalkan baktinya untuk Gerakan Pramuka, melaksanakan dalam hidup sehari – hari serta me-DEGA-kan citra serta jiwa Pramuka Indonesia.
            Persaudaraan Pandega ialah kehidupan penuh adat dan tradisi yang menghidupkan persaudaraan Bakti tersebut, yang menerangi tapak – tapak yang telah ditinggalkan oleh kakak – kakak Pandega yang telah mendahului kita. Adat serta tradisi – tradisi dimaksudkan untuk member bobot serta mewarnai suatu upacara, agar makna serta arti yang dalam, dapat di terima dan dimengerti dapat diresapi, dirasakan oleh calon Pandega, untuk siapa upacara tersebut dilakukan.
            Maka dari itu, segala sesuatu harus di persiapkan sebaik-baiknya, dilaksanakan dengan tertib dan penuh dengan kesungguhan.
Didalam bahasan ini disusun kembali, petunjuk-petunjuk serta adat dan tradisi yang selama ini hidup dalam Racana Pandega Universitas Pendidikan Indonesia.

Susunan Upacara Adat Penerimaan Tamu Racana

Hari/Tanggal               :
Waktu                         :
Tempat                        : Kampus Universitas Pendidikan Indonesia

PEJABAT DAN PETUGAS UPACARA
1.      Pembina Gudep 01005                                         : Drs. Usep Saepudin, M.Pd (Pembina Upacara 1)
2.      Pembina Racana Prabu Siliwangi                         : Dr. Yadi Ruyadi, M.Si (Pembina Upacara 2)
3.      Pembantu Pembina Racana Prabu Siliwangi        : Maryoto (Cadangan Pembina Upacara 1)
4.      Pembina Racana Subang Larang                          : Dr. B Lena Nuryanti, M.Pd
5.      Dewan Racana Prabu Siliwangi                            : M. Ihsanudin, PS
6.      Dewan Racana Subang Larang                             : Wenih Andayani, SL
7.      Juru Adat Prabu SIliwangi                                   : Febby Syahputra, PS
8.      Krani Prabu Siliwangi                                           : Kiki Solihin
9.      Pembawa Acara                                                    : Sri Yuliani, SL
10.  Pembacaan Do’a                                                   : Aris Arianto, PS

PESERTA UPACARA
Peserta Upacara adalah Anggota Racana PS-SL serta Tamu Racana

PAKAIAN

¨      Pembina Upacara                    : Seragam Pramuka
¨      Pejabat dan Petugas Upacara  : Seragam Pramuka
¨      Peserta                                     : Seragam Pramuka

SUSUNAN ACARA

Acara Pendahuluan
-          Tamu racana berbaris berbanjar
Acara Pokok
-          Laporan apit kanan dan apit kiri (pemangku adat) kepada ketua racana
-          Pembacaan Sandi Racana
-          Proses Tanya jawab antara Dewan Racana dengan calon anggota melalui pendamping.
-          Pendampingan oleh ketua racana
-          Mencuci tangan dan muka dengan air bunga.
-          Melewati rintangan pertanda calon Racana diterima menjadi anggota Racana.
-          Laporan ketua racana kepada Pembina racana
-          Amanat Pembina racana
-          Pemasangan kacu dan badge Racana.
Acara Penutup
-          Menikmati makanan dan minuman khas Racana yang sesuai dengan khas racana.
-          Upacara selesai dilanjutkan ramah tamah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menaksir Ketinggian dan Jarak

Menaksir Tinggi Tehnik Menaksir Tinggi Metode yang dipergunakan dalam menaksir tinggi ada bermacam-macam sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk metode penaksiran tinggi dapat diberikan sebagai berikut : 1.                   Metode kesebandingan Setigiga Kelebihan Kekurangan Tidak Bergantung cuaca Bisa d terapkan dimanapun kapanpun Susah membuat kondisi agar kondisi di lapangan sama dengang kondisi d sesuai gambar segitiga tersebut 2.                   Metode Segitiga pada bayangan   Kelebihan Kekurangan Mudah di terapkan dilapangan Hanya berlaku pada cuaca cerah or ada matahari 3.        ...

Kaulinan Barudak : Bebentengan dengan ragam manfaat

Bebentengan merupakan salah satu permainan tradisional yang sering dimainkan anak anak pada zamannya. Bebentengan, salah satu permainan tradisional ( Kaulinan Barudak ) yang sangat diminati oleh   anak -  anak pada zamanya untuk mengisi waktu libur atau sekedar menghilangkan rasa penat di sore hari menjelang malam. Bebentangan, di bebrapa daerah sering kali dikenal sebagai rerebonan untuk di daerah Jawa Barat, sedangkan di daerah lain juga dikenal dengan prisprisan, omer, jek-jekan . Bebentengan, sendiri berasal dari kata benteng atau pertahanan. Bebentengan, memiliki ragam manfaat bagi pemain diantaranya untuk melatih kejujuran, kelincahan, mengambil keputusan dengan cepat dan melatih kemampuan berfikir dalam memenangkan permainan. Bebentengan, sangat coock diperkenalkan sembari dimainkan kepada peserta didk di semua golongan Siaga, Penggalang, Penegak maupun Pandega karena dapat mempererat silaturahmi juga persaudaraan. Lantas bagaimana cara memainkannya? Ca...

Syarat No. 21, 22, 23 dan 24 Rakit

Syarat No. 21 Hemat dan cermat dengan segala miliknya. -> Pembina dalam menguji syaiat nomor ini dapat mengajukan pertanyaan kepada anggoianya mengenai besarnya uang saku yang di dapat serta bagaimana cara memperolehnya dan untuk apa saja penggunaarnya. Jawaban dapat berupa tulisan (laporan) atau lisan. Syarat No. 22 Memiliki buku Tabanas. buku Tabungaii Pramuka, atau buku Tabungan Pelajar. dan sudah menabung uang secara teratur dalam buku itu selama sekurang-kurangnya 8 minggu sejak menjadi Penggalang Ramu. -> Sama dengan syarat notnor 17 pada tingkat penggalang ramu. Hanya lama menabung ada 8 minggu setelah dilantik sebagai penggalang ramu, baru syarat ini dapat diuji. Syarat No. 23 Setia membayar uang iuran kepada Gugus depannya. sedapat-dapatnya dengan uang yang diperolehnya dari usahanya sendiri. -> Jelas! Sama dengan syarat nomor 18 pada tingkat penggalang ramu. Syarat No. 24 Pernah memelihara sedikitnya satu macam tanaman berguna, atau sedikitnya satu jeni...