Memperingati Hari Jadi Pramuka ke-54 dilaksanakan secara serentak di
Indonesia. Berbagai euforia muncul dalam rangka menyemarakkan hari
itu,14 Agustus 2015. Tak ketinggalan, Racana Prabu Siliwangi dan Subang
Larang Universitas Pendidikan Indonesia juga turut serta merangkai
sejumlah kegiatan pada hari itu, antara lain napak tilas jejak
kepramukaan di UPI dengan silaturahmi kepada kakak pengurus Racana di
tahun sebelumnya, mengunjungi Taman Makam Pahlawan Bandung, dan acara
inti yaitu prosesi ucap ulang janji dan renungan diri.
Hal yang menjadi renungan kali ini adalah eksistensi dan konsistensi Pramuka sebagai wadah organisasi yang berasaskan kekeluargaan. Artinya, Gerakan Pramuka tidaklah bersifat kaku dan memaksa, melainkan bersifat fleksibel dan merangkul. “Gerakan Pramuka itu seperti satu kesatuan tubuh, satu buah bangunan rumah. Dalam Pramuka semua tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus saling bersinergi dan melengkapi diri satu sama lain,” ujar Kak Usep ketua Gugus Depan Putra 01-005 UPI.
Janji yang diucapkan ulang ditekankan kepada diri masing-masing pandu. “Demi kehormatanku aku berjanji” begitulah penggalan pembukaan prosesi ucap ulang janji. Dalam kalimat tersebut tersirat makna bahwa setiap anggota Pramuka harus menjaga kehormatan dirinya untuk membangun satu kesatuan yang utuh dan kuat. Seperti halnya sebuah rumah yang kuat karena pondasi yang kuat, tiang yang kokoh, atap yang meneduhkan sekaligus menghangatkan, begitupula gerakan Pramuka yang akan semakin berjaya jika diisi oleh pemuda pemudi positif yang menjaga kehormatan dirinya. Sehingga akan terjadi harmonisasi dalam silaturahmi gerakan Pramuka.
Hari jadi ke-54 ini menjadi momentum untuk melakukan refleksi, bercermin, melihat kembali diri yang belum sempurna, dan berusaha menyempurnakannya di hari hari esok. Dengan mengamalkan Pancasila dan Dasadharma Pramuka, insyaallah akan datang kebaikan dan kebajikan dalam kehidupan. Dirgahayu Pramuka RI ke 54, Salam Pramuka!
Hal yang menjadi renungan kali ini adalah eksistensi dan konsistensi Pramuka sebagai wadah organisasi yang berasaskan kekeluargaan. Artinya, Gerakan Pramuka tidaklah bersifat kaku dan memaksa, melainkan bersifat fleksibel dan merangkul. “Gerakan Pramuka itu seperti satu kesatuan tubuh, satu buah bangunan rumah. Dalam Pramuka semua tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus saling bersinergi dan melengkapi diri satu sama lain,” ujar Kak Usep ketua Gugus Depan Putra 01-005 UPI.
Janji yang diucapkan ulang ditekankan kepada diri masing-masing pandu. “Demi kehormatanku aku berjanji” begitulah penggalan pembukaan prosesi ucap ulang janji. Dalam kalimat tersebut tersirat makna bahwa setiap anggota Pramuka harus menjaga kehormatan dirinya untuk membangun satu kesatuan yang utuh dan kuat. Seperti halnya sebuah rumah yang kuat karena pondasi yang kuat, tiang yang kokoh, atap yang meneduhkan sekaligus menghangatkan, begitupula gerakan Pramuka yang akan semakin berjaya jika diisi oleh pemuda pemudi positif yang menjaga kehormatan dirinya. Sehingga akan terjadi harmonisasi dalam silaturahmi gerakan Pramuka.
Hari jadi ke-54 ini menjadi momentum untuk melakukan refleksi, bercermin, melihat kembali diri yang belum sempurna, dan berusaha menyempurnakannya di hari hari esok. Dengan mengamalkan Pancasila dan Dasadharma Pramuka, insyaallah akan datang kebaikan dan kebajikan dalam kehidupan. Dirgahayu Pramuka RI ke 54, Salam Pramuka!
Komentar
Posting Komentar