Langsung ke konten utama

DIKDASKA




Universitas Pendidikan Indonesia merupakan cikal bakal Pramuka Pandega yang berpangkalan di Perguruan Tinggi di Indonesia memiliki potensi  besar. Hal ini terlihat dari  kualitas dan kuantitas anggota Gerakan Pramuka yang menyelesaikan pendidikannya di UPI. Pengabdian dan pengorbanan mereka  menjadi anggota pramuka, tentunya harus mendapatkan apresiasi dan penghargaan, baik dari anggota pramuka yang masih menuntut pendidikan maupun  berbagai pihak yang  peduli terhadap pendidikan gerakan pramuka, diharapkan penghargaan maupun apresiasi ini  menjadikan motivasi  tinggi kepada anggota pramuka lain yang sedang dalam masa karya bhakti.

Sebagai awal seseorang menjadi anggota Pramuka di Pangkalan UPI Bandung ini, mereka harus mengikuti kegiatan DIKDASKA (Pendidikan Dasar Kepramukaan). Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian alur pendidikan Kepramukaan yang ada di Pramuka UPI Bandung sebagai alur pendidikan dari tamu racana – calon pandega. Kegiatan ini juga ditujukan untuk memberikan latihan praktek secara praktis kepada para pemimpin Reka dan wakil pemimpin Rek, dalam usaha mempraktekkan sebagai bekal untuk mengelola dan memimpin Racana, serta membina kerjasama yang baik dalam Racana. Karena selama latihan dirasakan masih belum cukup untuk menumbuhkan rasa kepemimpinan diantara anggota reka. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kelancaran jalannya organisasi.

Berikut Alur Kegiatan Kepramukaan selama perjalanan dalam racana yang ada di pangkalan Perguruan Tinggi Menurut buku k idik sulaiman. (kutipan gambar)


Nah sekarang disini si cikal (julukan untuk anggota pramuka UPI) akan sedikit menjelaskan tahapan – tahapan yang harus di lalui oleh tamu racana untuk menjadi calon pandega. Pembahasan ini tidak di jelaskan dalam buku k idik maupun dalam di PP tentang kepandegaan atau bahkan kitab kuningnya di 080 tahun 1988, tetapi alur pendidikan yang digunakan khusus di pramuka UPI saja.

Silahkan Berkunjung ke halaman selanjutnya untuk mengetahui kegiatan DIKDASKA ke 41 dengan klik disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menyelesaikan SKU Pramuka Penegak

I. PENDAHULUAN    1.    Syarat Kecakapan Umum (SKU) adalah syarat kecakapan dengan ukuran minimal yang wajib dimiliki  oleh peserta didik untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum (TKU)    2.    SKU sebagai alat pendidikan merupakan rangsangan dan dorongan bagi para peserta didik untuk memperoleh kecakapan-kecapakan yang berguna, dalam usahanya mencapai kemajuan, dan untuk memenuhi persyaratan sebagai anggota Gerakan Pramuka. II.MATERI POKOK    1.    SKU Pramuka Penegak  terdiri dari 2 tingkatan yaitu :      a.    SKU Pramuka Penegak Bantara      b.    SKU Pramuka Penegak Laksana    2.    SKU Pramuka Penegak Bantara (terdiri dari 28 pokok kemampaun), SKU Pramuka Penegak Laksana, (terdiri dari 25 pokok kemampuan), yang secara garis besar, dikelompokkan menjadi :      a.    Kemampuan pengamalan Satya dan Darma Pramuka      b.    Kemampuan berkebangsaan       c.    Kemampuan pemahaman AD & ART Gerakan Pramuka      d.    Kemampuan menabung      e.    Kemampuan berprilaku be

Menaksir Ketinggian dan Jarak

Menaksir Tinggi Tehnik Menaksir Tinggi Metode yang dipergunakan dalam menaksir tinggi ada bermacam-macam sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk metode penaksiran tinggi dapat diberikan sebagai berikut : 1.                   Metode kesebandingan Setigiga Kelebihan Kekurangan Tidak Bergantung cuaca Bisa d terapkan dimanapun kapanpun Susah membuat kondisi agar kondisi di lapangan sama dengang kondisi d sesuai gambar segitiga tersebut 2.                   Metode Segitiga pada bayangan   Kelebihan Kekurangan Mudah di terapkan dilapangan Hanya berlaku pada cuaca cerah or ada matahari 3.                   Metode Trigonometri   Kelebihan Kekurangan Mudah di terapkan dilapangan Tidak bergantung cuaca Hasil paling akurat d banding yg laen Kudu memb

Kaulinan Barudak : Bebentengan dengan ragam manfaat

Bebentengan merupakan salah satu permainan tradisional yang sering dimainkan anak anak pada zamannya. Bebentengan, salah satu permainan tradisional ( Kaulinan Barudak ) yang sangat diminati oleh   anak -  anak pada zamanya untuk mengisi waktu libur atau sekedar menghilangkan rasa penat di sore hari menjelang malam. Bebentangan, di bebrapa daerah sering kali dikenal sebagai rerebonan untuk di daerah Jawa Barat, sedangkan di daerah lain juga dikenal dengan prisprisan, omer, jek-jekan . Bebentengan, sendiri berasal dari kata benteng atau pertahanan. Bebentengan, memiliki ragam manfaat bagi pemain diantaranya untuk melatih kejujuran, kelincahan, mengambil keputusan dengan cepat dan melatih kemampuan berfikir dalam memenangkan permainan. Bebentengan, sangat coock diperkenalkan sembari dimainkan kepada peserta didk di semua golongan Siaga, Penggalang, Penegak maupun Pandega karena dapat mempererat silaturahmi juga persaudaraan. Lantas bagaimana cara memainkannya? Cara Bermain